PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN KEUANGAN
Posted: Rabu, 02 Maret 2011 by Tri Suciyati inPELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN KEUANGAN
PENGUKURAN VS PENGUNGKAPAN
Pelaporan keuangan mungkin dianggap sebagai sebuah proses. Bedford mengkonseptualisasi proses ini sebagai suatu proses yang terdiri dari 4 langkah procedural:
1. Persepsi aktivitas penting dari entitas akuntansi atau aktivitas penting dalam lingkungan tempat entitas beroperasi. Yang implisit dalam persepsi tradisional adalah kepercayaan bahwa transaksi-transaksi keuangan mewakili aktivitas-aktivitas yang penting.
2. Simbolisasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan sedemikian rupa agar tersedia database aktivitas-aktivitas, yang kemudian dapat dianalisa untuk dapat mendapatkan pemahaman mengenai hubungan timbal balik antara sejumlah besar aktivitas yang dirasakan. Secara konvensional, simbolisasi ini terjadi dalam bentuk pencatatan-pencatatan dalam perkiraan-perkiraan, jurnal-jurnal, dan buku besar-buku besar dengan menggunakan prosedur-prosedur pembukuan dan pengukuran yang telah terbentuk dengan baik.
3. Analisis terhadap model aktivitas untuk mengikhtisarkan, mengorganisir dan mengungkapkan hubungan timbal balik antara aktivitas-aktivitas dan untuk dapat melihat gambar status atau peta dari entitas. Secara tradisional, proses analisis ini dipandang sebagai proses pengembangan laporan-laporan akuntansi untuk menyediakan pemahaman mengenai sifat dari aktivitas-aktivitas entitas.
4. Komunikasi (transmisi) analisi kepada pengguna produk akuntansi untuk menuntun pembuat-pembuat keputusan dalam mengarahkan aktivitas-aktivitas entitas dimasa depan atau dalam mengubah hubungan mereka dengan entitas.
Langkah 1 dan 2 merupakan proses pengukuran akuntansi, “penerapan angka-angka pada phenomena ekonomi masa lalu, sekarang, atau masa depan dari entitas berdasarkan basis observasi dan sesuai dengan aturan-aturan.
Langkan 3 dan 4 dalam proses pelaporan keuangan merupakan pengungkapan, komunikasi pengukuran-pengukuran akuntansi kepada sejumlah pemakai informasi tersebut untuk memudahkan pengambilan keputusan.
Beberapa organisasi-organisasi internasional:
1. United Nations Centre on Transnational Corporations (UNCTC), suatu badan pengumpul informasi dibawah United Nations Economic and Social Council, yang bertugas membangun system informasi yang komprehensif mengenai perusahaan-perusahaan transnasional untuk memudahkan pengawasan atas aktivitas-aktivitas mereka.
2. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), badan beranggotakan 24 negara yang menyediakan kerangka untuk mengharmonisasi kebijakan-kebijakan nasional di banyak bidang (termasuk pengungkapan).
3. Masyarakat Eropa (EC), kesatuan ekonomi regional yang ditujukan untuk mengharmonisasikan kebijakan-kebijakan ekonomi, social, fiskal, dan moneter antar Negara-negara anggotanya.
4. International Accounting Standards Committee (IASC), organisasi akuntansi profesional internasional yang didirikan untuk menyebar-luaskan prinsip-prinsip akuntansi global.
5. International Confederation of Free Trade Unions (ICFTU), salah satu organisasi buruh multinasional yang berfungsi untuk mengawasi perilaku MNC yang berdampak pada ketenagakerjaan pada masa sekarang dan di masa depan.
6. International Organization of Securities Commissions (IOSCO), sebuah organisasi yang beranggotakan pengawas-pengawas sekuritas atau bursa-bursa di berbagai Negara yang berkepentingan dengan standar-standar pengungkapan korporasi.
Sumber: Frederick D.S. CHOI dan Gerhard G. Mueller, “Akuntansi Internasional Edisi Kedua”.
Nama : TRI SUCIYATI
NPM : 21207114
Kelas : 4EB05
Matkul : Akuntansi Internasional
Dosen : Haryono, SE