JADWAL THOMAS UBER CUP 2010

Posted: Jumat, 30 April 2010 by Tri Suciyati in
0

Minggu 9 Mei pukul 11.00-16.00
Kualifikasi Thomas Cup INDONESIA vs Australia

Senin 10 Mei pukul 11.00-16.00
Kualifikasi Thomas Cup INDONESIA vs India

Selasa 11 Mei pukul 11.00-16.00
Kualifikasi Uber Cup
INDONESIA vs Denmark

Rabu 12 Mei pukul 11.00-16.00
Perempat Final Thomas Cup

Kamis 13 Mei pukul 11.00-16.00
Semi Final Uber Cup

Jumat 14 Mei pukul 13.30-18.30
Semi Final Thomas Cup

Sabtu 15 Mei pukul 13.00-18.00
Final Uber Cup

Minggu 16 Mei pukul 13.00-18.00
Final Thomas Cup

huaa jadwaLnya banyak yang bentrok ma schduLe gue .

Minggu tgL 9 w pasti bisa nonton c0z Libur kaN tUh .

Senin sebenernya kan kuL Lbur, iLab beLoM Masuk, bLom ketemu DP duLu ah, tapi jadwaL jaga Lab, kayanya antara boLos jaga Lab Neh ..

Selasa udah niat mau cabut kuL, c0z kan ada recruitment di Lab, w pasti ngerjain anak2 baru, kudu dateng. Hari ini w pasti gq nonton .

Rabu kuL Libur, tapi jadwaL jaga Lab, en masih ada recruitment, jadi pasti gq nonton juga deh .

Kamis Tanggal merah euy udah pasti bisa nonton sikasik .

Jumat biasanya kan kuL cuma mpe jam11 duand tuh, softskil ga pernah masuk. Nah moga aja besok kaga masuk lagi jadi jam11 Langsung cao.

Sabtu kuL bahasa inggris ni yang penting mpe jam2an, berarti w nonton sekitar jam3.

Minggu huaa jadwaL jaga Lab Lagii mpe jam3, qaLo INA yang masuk finaL w ga jaga ah. Tapi qLo negara Laen w jaga dah nton jam3 ajj .

Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengambil Merek Asing: Oleh Utomo Njoto dan Amir Karamoy

Posted: Rabu, 28 April 2010 by Tri Suciyati in
0

1. Sistem usaha kemitraannya.
Apakah berformat franchise (dimana semua kegiatan operasional dibantu pihak franchisor) atau non-franchise (di AS istilahnya business opportunity/BO). BO biasanya ditujukan untuk pengusaha yang lebih berpengalaman, dengan model bisnis distribusi (dealership), multilevel marketing, lisensi, dan kerjasama operasional.

2. Regulasi.
Aturan dalam waralaba lebih ketat disbanding BO, misalnya dalam franchise harus ada keterbukaan laporan keuangan yang menjadi tanggung jawab franchisor dan ada Hak atas Kekayaan Intelektual yang terdaftar.

3. Kelayakan investasi dan pasar.
Harus diperhatikan biaya awal waralaba dan royalty yang dibebankan, apakah sudah sesuai dengan kondisi di Indonesia. Juga, memperhitungkan apakah harga jual, volume penjualan, dan margin keuntungan yang dipatok sudah masuk akal.

4. Kompetisi.
Dilihat sejauh mana keunikan bisnis yang dimasuki, berapa banyak pemain yang sudah terlibat, dan seberapa besar potensi pasarnya. Kalau dimungkinkan, ada studi pendahuluan.

5. SDM.
Siapkan orang-orang yang menguasai bidang vital, seperti operasional, pemasaran, dan tentu saja keuangan.

6. Aspek biaya.
Dalam berbisnis dengan prinsipal asing, perlu diketahui bahwa factor biaya pengiriman dan pajak terkait prosedur impor sering membebani pihak investor lokal. Sebaiknya ini sudah diperhitungkan ketika mengikat kerja sama dengan prinsipal.

7. Perjanjian kerja sama.
Pahami perjanjian kerja samanya dengan baik. Jangan asal tubruk. Dan negosiasikan dengan baik hal-hal yang perlu dinegosiasikan.

8. Perizinan.
Untuk produk tertentu, seperti makanan dalam kosmetik dan perlu didaftarkan ke lembaga terkait dalam hal ini Badan POM. Jangka waktu perjanjian harus mempertimbangkan lamanya proses pendaftaran dan perizinan ini.


Sumber: Majalah SWA No. 15/XXV/16-25 JULI 2009


NAMA : TRI SUCIYATI
NPM : 21207114
KELAS : 3EB05

POLA-POLA MEWARALABAKAN BISNIS Oleh Utomo Njoto

Posted: by Tri Suciyati in
0

1. Buka langsung sebagai gerai terwaralaba, para pegawainya adalah pegawai terwaralaba. Ini adalah pola standar waralaba, dilakukan oleh International Language Programs (ILP), TX Travel, Alfamart, Indomaret, dan Apotek K-24.
Perlu diperhatikan disini bahwa investor atau terwaralaba Indomaret dan Alfamart tidak mengawasi keseharian operasional gerainya (investor pasif). Sementara itu terwaralaba ILP, TX Travel, dan Apotek K-24 adalah owner operator yang mengawasi keseharian operasional bisnis, meski dalam praktek mereka tidak melakukan pengawasan setiap hari, mereka biasanya mengawasi seminggu sekali atau sesekali saja.

2. Buka lansung sebagai gerai terwaralaba, tapi para pegawainya adalah pegawai pewaralaba. Hal ini dilakukan untuk memberikan kendali yang lebih tinggi bagi pewaralaba dalam mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) digerai terwaralaba. Kadang pegawai non-tekhnis, seperti kasir, adalah pegawai terwaralaba.

3. Buka dulu sendiri hingga penjualan dan net cash flow-nya stabil, lalu dijual kepada investor. Hasil penjualan ini dipakai untuk membuka lagi gerai yang baru. Pola ini banyak dilakukan oleh pewaralaba yang bermodal kuat seperti Indomaret dan Alfamart, karena untuk membuka satu gerai dibutuhkan dana tidak sedikit. Meski demikian model ini mulai menarik perhatian pewaralaba lain, termasuk para pewaralaba yang tidak termasuk bermodal kuat, karena mereka bisa mendapatkan kredit dari bank.

4. Buka gerai waralaba melalui kemitraan join venture (JV) dengan investor. Artinya, yang menjadi terwaralaba merupakan badan usaha patungan antara pewaralaba dengan investor. Biasanya pola ini diterapkan kepada sahabat atau rekan bisnis yang sudah dikenal baik, yang menghendaki JV. Saham pewaralaba dalam perusahaan terwaralaba ini biasanya minoritas (maksimum 30%), meski ada pula yang hingga 50% atau lebih.

5. Buka langsung sebagai gerai terwaralaba, tapi dengan jaminan tingkat pengembalian tertentu bagi investor, yang besarnya sedikit di atas bunga deposito yang sedang berlaku. Sebagai imbalan dari pemberian jaminan tersebut, biasanya pewaralaba memiliki hak untuk turut menikmati sebagian dari profit yang berhasil diraih.


Sumber: Majalah SWA No. 15/XXV/16-25 JULI 2009


NAMA : TRI SUCIYATI
NPM : 21207114
KELAS : 3EB05

Kiat Memilih dan Mengelola Waralaba Oleh Utomo Njoto

Posted: by Tri Suciyati in
0

Cermat Memilih

Beberapa pedoman dalam tahapan memilih, antara lain:

1. Bila Anda menjadi investor owner-operator, pilih bidang yang kira-kira dapat Anda nikmati rutinitas kesehariannya.

2. Patut Anda pertimbangkan dalam proses memilih ini: pilihlah bisnis yang tetap dibutuhkan meski di tengah situasi krisis.

3. Pilihlah produk yang memiliki kecukupan pasar di wilayah Anda. Kecukupan pasar berarti ada permintaan (demand) yang cukup dan cenderung terus meningkat.

4. Ingat pernyataan ini: Kesuksesan di kota asal merek waralaba bukan jaminan bahwa merek itu akan sukses di lokasi Anda. Fakta membuktikan adanya beberapa merek besar dari luar negeri yang gagal dan tidak terlalu berhasil di Indonesia.

5. Sesuaikan dengan kesiapan jumlah dana Anda. Disarankan agar Anda tidak bergantung pada pembiayaan oleh bank, meski banyak tawaran untuk kredit khusus waralaba. Seandainya terpaksa, sebaiknya jumlah pinjaman tidak lebih dari jumlah utang dagang.

6. Pastikan Anda dapat mempercayai reputasi dan integritas pewaralaba, baik perusahaannya maupun pemilik dan tim manajernya. Waralaba itu terkait dengan prospek atau peluang usaha dan hubungan jangka panjang antara terwaralaba dengan pewralaba, minimum lima tahun.

7. Ujilah semua asumsi dalam proyeksi keuangan yang disajikan oleh pewaralaba, mulai dari harga jual hingga margin keuntungan, mulai dari volume penjualan hingga jumlah pelanggan dan jumlah nominal transaksi per pelanggan, juga asumsi mengenai biaya sewa.

8. Evaluasi dengan teliti isi kontrak atau perjanjian waralaba. Perhatika kewajiban pewaralaba dan terwaralaba, serta pembatasan yang diberlakukan terhadap Anda. Teliti kejelasan syarat dan biaya perpanjangan perjanjian waralaba jika jangka waktu perjanjiannya berakhir nanti.

9. Bila ada jaminan atau garansi tertentu, pastikan jaminan itu tercantum dalam kontrak dan kata-katanya mudah Anda pahami.

10. Pilih lokasi yang terbaik. Persetujuan pewaralaba terhadap lokasi yang Anda ajukan tidak memberi jaminan bahwa bisnis Anda akan lancar.


Sumber: Majalah SWA No. 15/XXV/16-25 JULI 2009


NAMA : TRI SUCIYATI
NPM : 21207114
KELAS : 3EB05

III. RESUME JURNAL BAGIAN 2

Posted: by Tri Suciyati in
0

2. PERAN STRATEGIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Noer Soetrisno)

Pembicaraan Kredit Mikro kedalam pembiayaan perumahan mengawali babak baru pemikiran untuk mencoba lembaga keuangan mikro dibawa pada arus pembiayaan jangka menengah panjang yang berbeda dengan tradisi LKM yang hidup dari pembiayaan jangka pendek. Kita sadar setiap langkah baru selalu tidak mudah, tetapi yang dapat dipastikan langkah baru juga memberikan peluang baru dan harapan baru.

Dari segi kedudukan, penyediaan rumah yang layak, adalah hak dasar setiap warga negara dan bangsa ini mempunyai tanggung jawab memenuhinya. Kredit mikro menjadi agenda yang mendunia karena adanya realitas kehidupan usaha mikro sebagai kegiatan ekonomi berskala mikro yang unik dan sering bergerak lokal.

Dilihat dari persfektif bagaimana masyarakat Indonesia mendapatkan rumah, survey BPS 2004 melaporkan sekitar 68 % masyarakat Indonesia memperoleh atau mendapat rumah dengan cara membangun sendiri dan hanya sekitar 15 % yang membeli rumah baru dari para penjual baik pengembang, koperasi maupun perorangan.

Secara kuantitatif sasaran Pembangunan Perumahan dalam masa 2005-2009 adalah sebagai berikut:

a. Penataan,Peremajaan dan Revitalisasi 79 Kawasan
b. Membangun 1.350.000 unit Rumah Baru Layak Huni
c. Membangun 60.000 unit Rumah Susun sederhana Sewa
d. Membangun 25.000 unit Rumah susun Sederhana Milik
e. Akses Kredit Mikro pembangunan dan perbaikan rumah swadaya bagi 3.600.000 rumah tangga.

Pembangunan perumahan dalam lima tahun kedepan menjanjikan perspektif bisnis yang besar sehingga menuntut basis perluasan dukungan pembiayaan. Oleh karena disamping mengembangkan peran kredit perbankan maka peluang lembaga keuangan mikro juga sangat besar. LKM mempunyai posisi strategis untuk mendukung pengembangan perumahan baik untuk pembangunan baru maupun perbaikan.
Masuknya produk pembiayaan perumahan ke dalam bisnis LKM akan memperluas pasar dan kegiatan usaha LKM.


Sumber: http:// google.co.id/jurnal akuntansi


NAMA : TRI SUCIYATI
NPM : 21207114
KELAS : 3EB05
MATA KULIAH : RISET AKUNTANSI
DOSEN : ISTICHANAH

III. RESUME JURNAL BAGIAN 1

Posted: by Tri Suciyati in
0

1. BANGKITNYA FRANCHISE LOKAL (Harmanto Edy Djatmiko)

Bisnis waralaba di Tanah Air kini dikuasai pemain lokal. Masyarakat kita pun mulai sadar bahwa waralaba adalah alternatif penting untuk menggairahkan perekonomian nasional yang lesu saat ini. Anda ingin ikut mencicipi?

Berdasarkan data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), dalam enam bulan pertama tahun 2009 (hingga juni 2009), total tercatat 1.010 usaha waralaba, dengan jumlah gerai mencapai 42.900 buah, serta mampu menyerap 819.200 tenaga kerja. Terjadi pertumbuhan bisnis franchise yang luar biasa selama beberapa bulan terakhir.

Lebih menggembirakan lagi, perusahaan lokal semakin merajai pasar franchise di Tanah Air. Juga selama enam bulan terkakhir, data AFI mengungkap, jumlah waralaba lokal mencapai 750 unit atau naik 20% dibanding tahun lalu. Adapun pertumbuhan waralaba asing relatif sedikit. Cepatnya pertumbuhan waralaba lokal, sekali lagi, membuktikan bahwa waralaba lokal memiliki proses bisnis yang tidak kalah bagus dibanding waralaba asing. Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sendiri sudah mulai sadar bahwa waralaba merupakan salah satu alternatif penting untuk menggairahkan perekonomian nasional yang tengah lesu saat ini.

Selain itu, pasar Indonesia juga memiliki potensi besar sebagai tempat untuk melebarkan praktik bisnis waralaba mengingat jumlah penduduk yang besar, sehingga banyak franchisor asing yang terus berusaha melebarkan sayap bisnis mereka ke Indonesia. Meskipun selama beberapa tahun terakhir pertumbuhan dan perkembangan bisnis franchise tampak begitu memukau, para calon investor tetaplah harus berhati-hati. Karena, faktanya, disamping banyak contoh keberhasilan, tak sedikit pula mereka yang gagal dibisnis ini, celakanya yang gagal ini jarang dipublikasikan.

Yang jelas, keterbukaan informasi dari franchisor adalah segala-galanya bagi calon franchisee. Satu lagi yang tak kalah penting, sebelum memutuskan berinvestasi di bisnis franchise, jangan hanya percaya kepada konsultan, tapi belajarlah langsung dari para investor yang telah terbukti berhasil dan menikmati keuntungan dalam waktu relatif lama. Jangan lupa pula, waralaba lokal sekarang tak kalah hebat.

Sumber: Majalah SWA NO. 15/XXV/16-26 JULI 2009


NAMA : TRI SUCIYATI
NPM : 21207114
KELAS : 3EB05
MATA KULIAH : RISET AKUNTANSI
DOSEN : ISTICHANAH

Huaa UTZ dah dimuLaii

Posted: Rabu, 21 April 2010 by Tri Suciyati in
0

ckckckck ....
Qo tUmben iaa semester nii tUh bener2 gq berasa banget tau2 udah uts aja ..
Ap karena ada PI jadi pada sibuk ngurusin PI .
Hadooh2 .. Banyak matkuL yang tidak diriku mengerti ..
IPK doWn egen nii maah ..

SEMANGADH2 ..

wew ..
JadwaL kbykan pagi2 smua nih masih sueger Laah ..
Fokus UTZ ciayoo2 ..

PI QU BAB I

Posted: Jumat, 16 April 2010 by Tri Suciyati in
0

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak kreditur, investor dan pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri. Dalam upaya untuk pembuatan keputusan yang rasional, pihak kreditur, investor dan manajemen sebaiknya menggunakan suatu alat perhitungan yang mampu menganalisis laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan, untuk mengetahui keadaan dan perkembangan perusahaan tersebut.
Apabila dikaitkan dengan tujuan pihak-pihak yang berkepentingan yang ingin mengetahui keadaan perkembangan perusahaan dan kondisi keuangannya pada saat itu. Penggunaan analisis rasio keuangan merupakan pilihan sangat tepat, karena penggunaan analisis rasio keuangan akan membantu stakeholders, yaitu dalam hal: 1) memberikan dasar dalam meramalkan prospek perusahaan pada masa yang akan datang, 2) memberikan petunjuk atau gejala-gejala yang timbul dari informasi yang disajikan, dan 3) memudahkan dalam mengintepretasikan laporan keuangan.
Kreditur atau calon kreditur dalam memberikan pinjamannya kepada debitur atau calon debitur perlu mengetahui keadaan perusahaan dan kondisi keuangannya. Maka perusahaan membuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca, dan laporan laba rugi. Jenis kredit yang digunakan kreditur dalam memberikan punjaman dananya adalah Kredit Modal Kerja (KMK). Fasilitas KMK yang diberikan dalam Rupiah maupun valuta asing untuk memenuhi modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha dengan jangka waktu satu tahun namun bisa diperpanjang.
Dengan beberapa pengetahuan yang didapat dari perkuliahan, penulis mencoba menganalisis dan mengemukakan hal-hal yang mungkin berguna bagi perusahaan untuk diterapkan, guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan dimasa yang akan datang, dan disesuaikan dengan kepentingan kreditur, investor dan manajemen (dalam hal ini adalah kreditur). Berdasarkan latar belakang tersebut yang telah dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut masalah tersebut dalam bentuk penulisan ilmiah yang berjudul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT XL AXIATA Tbk. SEBAGAI DASAR PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK X”.

1.2 Rumusan Masalah
Apakah PT XL AXIATA Tbk. layak untuk diberikan kredit oleh Bank X?

1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pokok bahasan dan lebih terperinci, maka dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Penelitian Laporan keuangan dibatasi hanya per tri wulan saja pada tahun 2009.
2. Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas hanya pada Rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas per tri wulan pada tahun 2009.
3. Sedangkan pihak Bank menggunakan analisis kredit yang terdiri dari analisis 7C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of Economy, Constraint dan Coverage).
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penulisan ilmiah ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi finansial Tri wulan pada tahun 2009?
2. Apakah PT XL AXIATA Tbk. layak atau tidak untuk diberikan kredit oleh Bank X?
3. Jaminan apa saja yang diperlukan oleh Bank X jika memutuskan pemberian kredit kepada PT XL AXIATA Tbk.?
4. Berapa besarnya pinjaman yang akan disetujui oleh Bank X?
5. Bagaimana jadwal pembayaran yang harus dipatuhi oleh PT XL AXIATA Tbk.?

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang di dapat dari penelitian ini terdiri dari:
1.5.1 Manfaat Akademis
Manfaat penelitian analisis laporan keuangan PT XL AXIATA Tbk. sebagai dasar pengajuan kredit pada Bank X ini untuk memperoleh dan menambah pengetahuan tentang perhitungan laporan keuangan berdasarkan rasio-rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Secara umum bagi penulis dan masyarakat juga dapat menerapkannya dalam perusahaan yang didirikan ataupun dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk proses belajar mengajar. Karya penulisan ini juga diharapkan dapat menjadi suatu bahan pustaka, referensi, para mahasiswa/i di Universitas Gunadarma.

1.5.2 Manfaat Praktis
Penulisan ilmiah ini diharapkan dapat menjadi masukan atau sebagai alat bantu bagi para kreditur pemula atau calon kreditur dalam menilai laporan keuangan perusaahan untuk pemberian kredit. Dan juga sebagai bahan
informasi dan pertimbangan bagi pihak kreditur, investor, dan manajemen perusahaan (dalam hal ini kreditur) agar dapat memberikan keputusan bagi perusahaan yang ingin mendapatkan pinjaman dana, demi kemajuan dan prestasi perusahaan yang akan datang.

1.6 Metode Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam mengumpulkan data penelitian melalui pendekatan secara ilmiah, yang diharapkan mendapatkan hasil analisis yang cukup representative.
1.6.1 Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti dalam penelitian ilmiah ini adalah PT XL AXIATA Tbk. (sebelumnya PT EXCELCOMINDO PRATAMA Tbk.) dan ANAK PERUSAHAAN yang beralamat di Jalan Mega Kuningan Lot E4-7 No. 1 Kawasan Mega Kuningan Jakarta-Indonesia.

1.6.2 Data / Variabel
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data laporan keuangan seperti, biaya-biaya dan pendapatan, laporan neraca dan laporan laba rugi per tri wulan pada tahun 2009. Data yang diperoleh penulis berupa data sekunder, untuk mendapatkan data tersebut penulis melakukan kunjungan ke website BEI dengan alamat http://www.idx.co.id

1.6.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan dan mempelajari referensi, bahan-bahan dan keterangan yang bersumber dari kepustakaan dan berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Penulis juga mengumpukan data yang akan diteliti dengan meminta laporan keuangan pada tahun 2009, yang memuat laporan neraca dan laporan laba rugi per tri wulan pada tahun 2009.

1.6.4 Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Dalam menyusun penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan dan membahas keadaan pemisahan berdasarkan fakta yang ada disertai suatu analisis, sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas.
Kemudian yang kedua adalah analisis kualitatif, yaitu analisa yang menggunakan laporan keuangan perusahaan. Alat analisa yang digunakan diantaranya rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Sedangkan pihak Bank menggunakan analisis kredit yang terdiri dari analisis 7C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of Economy, Constraint dan Coverage).


NAMA : TRI SUCIYATI
NPM : 21207114
KELAS : 3EB05
PEMBIMBING : B.SUNDARI
MATKUL : RISET AKUNTANSI

II. ABSTRAK DARI JURNAL

Posted: Minggu, 11 April 2010 by Tri Suciyati in
2

ABSTRAK

SULISTINING TRI MULYANI
ANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA BANK PERMATA TAHUN 2006, 2007 DAN 2008
Kata Kunci : Analisis Laporan Keuangan, Analisis Rasio Keuangan

Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak kreditur, investor dan pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri. Dalam upaya untuk pembuatan keputusan yang rasional, pihak kreditur, investor dan manajemen sebaiknya menggunakan suatu alat perhitungan yang mampu menganalisis laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan, untuk mengetahui keadaan dan perkembangan perusahaan tersebut. Apabila dikaitkan dengan tujuan pihak-pihak yang berkepentingan yang ingin mengetahui keadaan perkembangan perusahaan dan kondisi keuangannya pada saat itu. Penggunaan analisis rasio keuangan merupakan pilihan sangat tepat, karena penggunaan analisis rasio keuangan akan membantu stakeholders atau pihak yang berkepentingan (kreditur, investor dan manajemen).
Penggunaan analisis rasio untuk melakukan interpretasi dan menganalisis laporan keuangan akan menggunakan ukuran-ukuran tertentu yang disebut rasio. Tujuan penulis adalah untuk mengetahui kondisi likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada BANK PERMATA TAHUN 2006, 2007 dan 2008.
Kondisi likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas perusahaan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 dalam keadaan posisi sehat secara ekonomi karena semua kewajiban atau hutang yang dimiliki perusahaan mampu ditutupi oleh aktiva.







ABSTRAK

YUSYE MILAWATY
ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM PT. ANTAM - ANEKA TAMBANG TBK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAN SLIM
Kata Kunci : Saham, Metode CAN SLIM

Perkembangan dunia investasi tidak saja ditunjukkan oleh semakin meningkatnya jumlah yang diinvestasikan maupun oleh semakin banyaknya jumlah investor yang berinvestasi, tetapi juga ditunjukkan oleh semakin banyaknya alternatif-alternatif instrumen investasi yang bias dijadikan investor dalam berinvestasi. Ada banyak jenis investasi yang biasa dilakukan untuk mendapatkan keuntungan, salah satunya adalah investasi dalam bentuk saham. Berinvestasi di bursa saham dapat menjanjikan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan berinvestasi dengan metode konvensional, namun berinvestasi di bursa saham juga memiliki resiko kerugian yang sangat besar, dibutuhkan sebuah pengetahuan untuk melakukan analisis pergerakan harga saham.
Tujuan analisis ini berguna dalam menentukan waktu yang tepat untuk menjual ataupun membeli saham agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Metode CAN SLIM adalah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur pergerakan harga saham.
Berdasarkan analisis metode CAN SLIM pergerakan harga saham PT. ANTAM dinyatakan bergerak kearah positif.

Sumber: UG JURNAL Vol. 4 No. 01 Tahun 2010

NAMA : TRI SUCIYATI
NPM : 21207114
KELAS : 3EB05
MATA KULIAH : RISET AKUNTANSI
DOSEN : ISTICHANAH

I. HASIL PENELITIAN AKUNTANSI

Posted: by Tri Suciyati in
0

1. a. Judul : PERANCANGAN SIA BIAYA BERBASIS KOMPUTER DALAM PENENTUAN BIAYA POKOK PRODUKSI KERAMIK HIAS, SUATU STUDI KASUS PADA PT. TRI MARGAJAYA HUTAMA

b. Penulis : Sri Supadmi (supadmi@staff.gunadarma.ac.id)
c. Waktu penerbitan : 15 Maret 2010
d. Nama majalah : UG JURNAL
e. Lembaga penerbit : Universitas Gunadarma
f. Volume dan Nomor majalah : Vol. 4 No. 01 Tahun 2010


2. Komponen-komponen
a. ABSTRAK
b. PENDAHULUAN
c. LANDASAN TEORI
- Kerangka Teori
- Penelitian Sejenis
d. METODE PENELITIAN
e. PEMBAHASAN
- Analisis Sistem Informasi yang diterapkan perusahaan
- Rancangan Sistem dan Tahapan Perancangannya
- Data Flow Diagram
- Data Flow Diagram Konteks
- Data Flow Diagram Zero / Level 1
- Data Flow Diagram Detail
- Struktur File
- Keperluan Sistem
f. Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan
- Saran
g. Daftar Pustaka

3. Artikel penelitian tersebut merupakan Applied Research karena penulis secara murni melakukan metode penelitian menggunakan jenis data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah studi pendahuluan dan studi lapangan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi pada PT. TRI MARGAJAYA HUTAMA yang berlokasi di Desa Dumpit, Tangerang.
Hasil penelitian akuntansi tersebut berupa Riset Metode Ilmiah, karena:
a. Penulis melakukan observasi langsung terhadap fenomena
b. Variabel, metode dan prosedur riset didefinisikan dengan jelas
c. Hipotesis diuji secara empiris
d. Justifikasi kesimpulan secara deskriptif
e. Menggunakan struktur teori
f. Melakukan setting artificial
g. Membutuhkan pengujian secara kualitatif dan deskriptif.


NAMA : TRI SUCIYATI
NPM : 21207114
KELAS : 3EB05
MATA KULIAH : RISET AKUNTANSI
DOSEN : ISTICHANAH

DP udaa ada

Posted: Sabtu, 03 April 2010 by Tri Suciyati in
0

tapii tetep ajj pi susaah ngerjainnya .
hadooh judulnya beratt eeuuyy ....

tetep semangadhh .....